Semangat Literasi Part 2
Kali ini saya akan melanjutkan Semangat Literasi setelah mendapatkan Pelatihan Kepala Perpustakaan.Tepatnya bulan Juli tanggal 5-7 saya melaksanakan pelatihan di Hotel Wiltop Jambi. Pelatihan ini bekerja sama dengan UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Pada saat itu saya baru sadar, bahwa tugas saya tidak hanya sekedar merapikan buku pada raknya saja. Lebih dari itu, bagaimana seorang Kepala Perpustakaan dapat melayani kebutuhan guru dan peserta didik terhadap buku agar dapat memotivasi minat dan daya baca mereka.
Saya dilatih untuk dapat mengklasifikasi jenis-jenis buku, mengelola perpustaan offline dengan aplikasi Slims dan mengetahui dasar-dasar perpustakaan seperti tata letak, rak, luas dan sistem regulasi perpustakaan.
Hal yang paling menarik bagi saya adalah perpustakaan offline dengan aplikasi Slims. Pada aplikasi ini saya belajar mengisi bibliografi yang terdiri dari Judul Buku, Penulis, ISBN, Penerbit, Tempat Terbit, Tahun Terbit, Nomor Panggil dan Jumlah Buku yang diinput. Setelah mengisi Bibliografi saya bisa mencetak label dan Barcode yang bisa di cetak dan ditempel pada buku.
Nah, mengisi Bibliografi ini adalah tugas yang paling berat menurut saya. Saya harus membuat bibliografi dan label semua buku yang ada di perpustakaan dan kemudian menempelnya. It takes time broh. Ditambah lagi saya harus membagi kegiatan saya dengan mengajar dan kesibukan lain yang diluar perencanaan saya. Tetapi saya optimis, sebelum akhir tahun saya bisa meyelesaikannya dibantu dengan anak-anak.
Penampakan Perpustakaan Offline dengan aplikasi Slims
Bagian menu yang ada pada Aplikasi.
Menu Bibliografi yang sudah diinput.
Penampakan label yang akan dicetak.
Setelah mengikuti pelatihan Kepala Perpustakaan, saya yakin saya bukanlah Kapus abal-abal lagi tapi sudah masuk level kategori Amatiran 😂. Bagaimana dengan semangat Literasi anak-anak? Alhamdulillah mereka semakin semangat untuk membaca ke perpustakaan.
Saya dilatih untuk dapat mengklasifikasi jenis-jenis buku, mengelola perpustaan offline dengan aplikasi Slims dan mengetahui dasar-dasar perpustakaan seperti tata letak, rak, luas dan sistem regulasi perpustakaan.
Hal yang paling menarik bagi saya adalah perpustakaan offline dengan aplikasi Slims. Pada aplikasi ini saya belajar mengisi bibliografi yang terdiri dari Judul Buku, Penulis, ISBN, Penerbit, Tempat Terbit, Tahun Terbit, Nomor Panggil dan Jumlah Buku yang diinput. Setelah mengisi Bibliografi saya bisa mencetak label dan Barcode yang bisa di cetak dan ditempel pada buku.
Nah, mengisi Bibliografi ini adalah tugas yang paling berat menurut saya. Saya harus membuat bibliografi dan label semua buku yang ada di perpustakaan dan kemudian menempelnya. It takes time broh. Ditambah lagi saya harus membagi kegiatan saya dengan mengajar dan kesibukan lain yang diluar perencanaan saya. Tetapi saya optimis, sebelum akhir tahun saya bisa meyelesaikannya dibantu dengan anak-anak.
Penampakan Perpustakaan Offline dengan aplikasi Slims
Bagian menu yang ada pada Aplikasi.
Menu Bibliografi yang sudah diinput.
Penampakan label yang akan dicetak.
Setelah mengikuti pelatihan Kepala Perpustakaan, saya yakin saya bukanlah Kapus abal-abal lagi tapi sudah masuk level kategori Amatiran 😂. Bagaimana dengan semangat Literasi anak-anak? Alhamdulillah mereka semakin semangat untuk membaca ke perpustakaan.
Terharu gak sih? hiks... |
Kepala Perpustakaan ya? Kereen!
ReplyDeletemasih amatiran kak
Delete