Day 2 : Salam Istiqomah!!!
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hello Gaisss..... Welcome back to my blog bersama saya Ibuk Ozz ...
Nah, tak terasa ya sudah memasuki hari kedua Tantangan menulis One Day One Post Batch 7 ini masih sekitar 58 hari lagi bisa lulus, kira-kira bisa konsisten gak yaaaaa??? Bismillah ya gaisss..... Salam Istiqomah!!!
Jujur, saya masih dalam masa beradaptasi sampai pada hari kedua ini.
Masih ribet nyolong-nyolong waktu buat nulis, padahal mah kalau nungguin waktu luang gak bakalan ketemu-ketemu ... percayalah padaku gaisss.... 😵
Masih bingung mau nulis apa, pengennya bikin cerpen tapi berasa kaku dan miskin kosa kata.
Yang gak pake mikir mah, biasanya curhat aja... lancar jaya itu mah.
Oke deh, saya mau curhat aja tentang pengalaman mengikuti Tantangan Menulis One Day One Post dan bagaimana perjuangan dan doa dalam belajar istiqomah, semoga bermanfaat ya...
Jadi gini gais... udah siap belum??? Siap menghadapi kenyataan #Eaaaaaa 😂
Kurang lebih tiga bulan yang lalu saya mengikuti sebuah tantangan menulis yang dilaksanakan di bulan Ramadhan, namanya Ramadhan Writing Challenge. Kegiatan ini dipromotori oleh Komunitas Menulis One day One Post, disinilah awal mula saya berkenalan dan sepertinya mulai tumbuh benih-benih cinta dengan komunitas ini #Eeaaaa (2)
Awalnya saya bergabung di RWC karena saya melihat pengumumannya di Ig : Komunitas Menulis. Penasaranlah saya kan, dan akhirnya coba join. Dalam hati berkata, ah ... cuma nulis ajakan tiap hari .... gampilll *Sontak hati saya merasa sombong. Dan Ternyata sodara-sodara .... saya kasih tau ya, menulis setiap hari dibulan Ramadhan bukan perkara yang mudah. Pertama, efek puasa suka nge-heng dan stok ide suka kosong. Kedua kegiatan belajar mengajar disekolah yang menguras tenaga, belum lagi Menu berbuka puasa yang harus direncanakan sedemikian rupa demi terjaganya eksistensi kolaborasi kolak pisang dan sambal terasi agar terhimpun energi untuk memunculkan ide-ide yang cetar membahenol untuk diolah sebagai bahan menulis *Apalah .....😆
Alhamdulillahnya pada tantangan tersebut sudah disediakan tema setiap harinya yang cukup membantu dalam menulis. Jadi setiap hari panitia akan membagikan tema menulis, kemudian setiap minggunya akan ada bersih-bersih bagi peserta yang tidak mencukupi persyaratan tidak bisa melaju ke minggu berikutnya. Saya merasa sangat termotivasi dengan adanya kegiatan bersih-bersih ini, karena saya harus putar otak, bagaimana caranya supaya setiap minggunya nama saya bisa terus ada dalam list dan akhirnya dinyatakan lulus. Sebenarnya yang saya tantang pada kegiatan menulis itu adalah diri saya sendiri, bukan orang lain. Lalu bagaimana cara saya melawan diri sendiri, yaitu dengan terus istiqomah menulis. Saya harus terus istiqomah meskipun rasa malas dan rasa tidak percaya diri menghantui. Merasa tulisan yang saya hasilkan tidak berkualitas, meragukan kekuatan bahwa tulisan akan menemukan pembacanya. Percayalah kawan, setelah tulisan kita menemukan pembacanya diri ini akan semakin semangat dalam menulis karena diluar sana ada yang rela mantenging Ig atau Blog demi untuk membaca postingan kita. Dengan mengucap syukur, akhirnya nama saya ikut bertengger sebagai salah satu wisudawan dan wisudawati yang lulus Ramadhan Writing Challenge 2019.
Kini, saya merasa saya perlu menantang diri ini agar tercapai keinginan menjadi penulis. Semoga kedepannya dengan proses yang cukup lama yaitu dua bulan saya bisa ikut merasakan kebahagiaan menyelesaikan apa yang sudah saya mulai.
Tetap semangat kawan-kawan, tetap konsisten dalam menulis. Semoga kita bisa wisuda bareng. Selamat menantang diri untuk membuktikan bahwa kita bisa, dan insyaallah Istiqomah!
Akhirul Kalam, Wassalamualaikum, Wr. Wb.
See you egen!
Hello Gaisss..... Welcome back to my blog bersama saya Ibuk Ozz ...
Nah, tak terasa ya sudah memasuki hari kedua Tantangan menulis One Day One Post Batch 7 ini masih sekitar 58 hari lagi bisa lulus, kira-kira bisa konsisten gak yaaaaa??? Bismillah ya gaisss..... Salam Istiqomah!!!
Jujur, saya masih dalam masa beradaptasi sampai pada hari kedua ini.
Masih ribet nyolong-nyolong waktu buat nulis, padahal mah kalau nungguin waktu luang gak bakalan ketemu-ketemu ... percayalah padaku gaisss.... 😵
Masih bingung mau nulis apa, pengennya bikin cerpen tapi berasa kaku dan miskin kosa kata.
Yang gak pake mikir mah, biasanya curhat aja... lancar jaya itu mah.
Oke deh, saya mau curhat aja tentang pengalaman mengikuti Tantangan Menulis One Day One Post dan bagaimana perjuangan dan doa dalam belajar istiqomah, semoga bermanfaat ya...
Jadi gini gais... udah siap belum??? Siap menghadapi kenyataan #Eaaaaaa 😂
Kurang lebih tiga bulan yang lalu saya mengikuti sebuah tantangan menulis yang dilaksanakan di bulan Ramadhan, namanya Ramadhan Writing Challenge. Kegiatan ini dipromotori oleh Komunitas Menulis One day One Post, disinilah awal mula saya berkenalan dan sepertinya mulai tumbuh benih-benih cinta dengan komunitas ini #Eeaaaa (2)
Awalnya saya bergabung di RWC karena saya melihat pengumumannya di Ig : Komunitas Menulis. Penasaranlah saya kan, dan akhirnya coba join. Dalam hati berkata, ah ... cuma nulis ajakan tiap hari .... gampilll *Sontak hati saya merasa sombong. Dan Ternyata sodara-sodara .... saya kasih tau ya, menulis setiap hari dibulan Ramadhan bukan perkara yang mudah. Pertama, efek puasa suka nge-heng dan stok ide suka kosong. Kedua kegiatan belajar mengajar disekolah yang menguras tenaga, belum lagi Menu berbuka puasa yang harus direncanakan sedemikian rupa demi terjaganya eksistensi kolaborasi kolak pisang dan sambal terasi agar terhimpun energi untuk memunculkan ide-ide yang cetar membahenol untuk diolah sebagai bahan menulis *Apalah .....😆
Alhamdulillahnya pada tantangan tersebut sudah disediakan tema setiap harinya yang cukup membantu dalam menulis. Jadi setiap hari panitia akan membagikan tema menulis, kemudian setiap minggunya akan ada bersih-bersih bagi peserta yang tidak mencukupi persyaratan tidak bisa melaju ke minggu berikutnya. Saya merasa sangat termotivasi dengan adanya kegiatan bersih-bersih ini, karena saya harus putar otak, bagaimana caranya supaya setiap minggunya nama saya bisa terus ada dalam list dan akhirnya dinyatakan lulus. Sebenarnya yang saya tantang pada kegiatan menulis itu adalah diri saya sendiri, bukan orang lain. Lalu bagaimana cara saya melawan diri sendiri, yaitu dengan terus istiqomah menulis. Saya harus terus istiqomah meskipun rasa malas dan rasa tidak percaya diri menghantui. Merasa tulisan yang saya hasilkan tidak berkualitas, meragukan kekuatan bahwa tulisan akan menemukan pembacanya. Percayalah kawan, setelah tulisan kita menemukan pembacanya diri ini akan semakin semangat dalam menulis karena diluar sana ada yang rela mantenging Ig atau Blog demi untuk membaca postingan kita. Dengan mengucap syukur, akhirnya nama saya ikut bertengger sebagai salah satu wisudawan dan wisudawati yang lulus Ramadhan Writing Challenge 2019.
Kini, saya merasa saya perlu menantang diri ini agar tercapai keinginan menjadi penulis. Semoga kedepannya dengan proses yang cukup lama yaitu dua bulan saya bisa ikut merasakan kebahagiaan menyelesaikan apa yang sudah saya mulai.
Tetap semangat kawan-kawan, tetap konsisten dalam menulis. Semoga kita bisa wisuda bareng. Selamat menantang diri untuk membuktikan bahwa kita bisa, dan insyaallah Istiqomah!
Akhirul Kalam, Wassalamualaikum, Wr. Wb.
See you egen!
wah. setelah ikut odop berasa menulis sudah seperi sarapan pagi ya.hehe hal yg wajib kalau gak nulis berasa ada yang kurang. semangat terus ibu ozz
ReplyDeletehihi... betul mbak ... sama2 semangat yah...
ReplyDelete