Day 2 TMS : Belajar Untuk Tak Malu Jadi Diri Sendiri

Diantara sekian banyak siswa/siswi kelas VIII hanya namanya yang bertengger di urutan pendaftar pertama untuk menjadi calon ketua Osis disekolah ini. Aku sempat bertanya kenapa teman-temannya tidak ada yang mendaftar seperti dirinya.

"Mereka dak mau daftar buk, Erwin gak mungkin maksa mereka untuk ikut-ikutan daftar. Nanti kalau dipaksa kerjanya nggak ikhlas".

"Kamu daftar jadi calon Ketua Osis bukan karena ...."

"Oh ndak buk, Erwin pengen sekolah kita bisa lebih baik dari sebelumnya. Erwin mau anak-anak di sekolah kita suka silat".

"Segitu sukanya kamu sama Silat Win?".

"Iya buk, selain untuk menjaga kesehatan. Silat harus dilestarikan, karena salah satu budaya bangsa. Bukannya mau jago-jagoan, tapi untuk menjaga diri".

"Iya, kamu betul. Tapi, kalau gak terpilih ..... kamu ...."

"Gak apa-apa buk, aku akan tetap mendukung siapapun yang Jadi. Selagi aku masih bisa bermanfaat dan dibutuhkan aku siap untuk memajukan sekolah kita".

"Yakin banyak yang akan milih kamu? Ibuk suka denger kalau banyak yang gak suka sama kamu loh".

"Ya, itu sih terserah mereka mau suka atau enggak ... yang pasti aku gak bisa maksa orang untuk suka sama aku. Aku cukup jadi diri-sendiri aja buk. Pusing kalau harus ngikutin apa kata orang".

"Setuju, ibuk cuma bisa mendoakan semoga impian kamu bisa tercapai ya Win, dan semoga kamu terpilih menjadi Ketua Osis disekolah kita".

"Amin, makasih doanya buk".

Hari ini aku belajar banyak dari sosok Erwin, anak sederhana yang punya mimpi yang tidak sederhana. Punya ambisi dan cita-cita. Yang paling penting ia berani jadi diri-sendiri. Aku juga cukup salut dengannya, karena jajan sekolah tak pernah minta ayahnya. diusianya yang masih 14 tahun ia sudah bisa cari uang sendiri dengan cara "Motong karet", ia tak malu. Ia malah malu kalau minta orang tuanya. Banyak guru-guru yang salah mengerti dirinya. Merasa anak seusianya terlalu ceriwis terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya, malah aku suka mendengarnya mengomentari segala sesuatu yang ada disekitarnya. Tandanya ia mulai kritis. Terkadang kunasehati juga agar ia tak terlalu blak-blak an dalam berbicara. Sekiranya akan menyinggung perasaan orang lain, lebih baik ditahan.

Terima kasih Win sudah memberikan ibuk kesempatan belajar darimu hari ini... Jangan lupa bahagia, karena Bahagia salah satu cara mensyukuri hal-hal indah yang Tuhan berikan pada kita.

Comments

Popular Posts