Day 3 TMS : Kekuatan sebuah doa
Saya baru
teringat dulu pernah berdoa ketika masih menyandang status mahasiswi bahwa
setelah lulus dari Universitas saya ingin meniti karir terlebih dahulu. Akan tetapi
takdir berkata lain, saya lebih dahulu dipertemukan dengan jodoh saya sehingga diakhir
semester saya lebih dahulu menyandang status seorang istri dari pada status
seorang sarjana. Tak apa, tak ada rasa sesal dengan keputusan menikah diusia
muda karena tujuan saya ingin memenuhi permintaan papa dan membahagiakannya.
Akhirnya setelah menikah, saya mengawali karir sebagai ibu rumah tangga dan guru, karena pada dasarnya sejak SMP suka berorganisasi terjunlah menjadi Pembina Osis, Pembina Pramuka dan kegiatan lainnya sampai pada akhirnya ikut Program Pendidikan Guru (PPG), ikut menjadi penyelenggara pemilu tahun 2014 dan terakhir mengikuti Seleksi Duta Rumah Belajar Provinsi Jambi 2019.
Alhamdulillah, doa yang saya panjatkan dulu diijabah oleh-Nya. Kenyataan ini sebenarnya cukup mengejutkan saya, karena doa yang saya panjatkan saat ini belum dikabulkan. Saya sempat bertanya-tanya kenapa sudah membina rumah tangga selama hampir 7 tahun doa kami belum juga dikabulkan. Ternyata Allah sedang memberikan kesempatan pada saya untuk mewujudkan doa saya. Harusnya saya berterimakasih dan bersyukur atas nikmat ini. Maafkan diri ini yang selalu berprasangka ketika apa yang diinginkan belum tercapai Ya Robb. Maaf kan juga diri ini masih menuntut dan meminta ini dan itu sementara belum bisa menjadi hamba yang patuh.
Berdoalah kamu, karena semesta mendengarkan.
Setulus hati untaian resah atau pun syukur yang kau panjatkan.
Berdoalah kamu, bukan untuk dikabulkan sekarang.
Karena percayalah, setiap kata yang terucap akan terwujud melalui sebuah rangkaian proses dan waktu yang tepat.
Berdoalah sampai yang mendengar mulai bosan dan memberikan yang kau inginkan.
Berdoalah ... karena sebuah doa bisa mengubah kehidupan seseorang.
Akhirnya setelah menikah, saya mengawali karir sebagai ibu rumah tangga dan guru, karena pada dasarnya sejak SMP suka berorganisasi terjunlah menjadi Pembina Osis, Pembina Pramuka dan kegiatan lainnya sampai pada akhirnya ikut Program Pendidikan Guru (PPG), ikut menjadi penyelenggara pemilu tahun 2014 dan terakhir mengikuti Seleksi Duta Rumah Belajar Provinsi Jambi 2019.
Alhamdulillah, doa yang saya panjatkan dulu diijabah oleh-Nya. Kenyataan ini sebenarnya cukup mengejutkan saya, karena doa yang saya panjatkan saat ini belum dikabulkan. Saya sempat bertanya-tanya kenapa sudah membina rumah tangga selama hampir 7 tahun doa kami belum juga dikabulkan. Ternyata Allah sedang memberikan kesempatan pada saya untuk mewujudkan doa saya. Harusnya saya berterimakasih dan bersyukur atas nikmat ini. Maafkan diri ini yang selalu berprasangka ketika apa yang diinginkan belum tercapai Ya Robb. Maaf kan juga diri ini masih menuntut dan meminta ini dan itu sementara belum bisa menjadi hamba yang patuh.
Berdoalah kamu, karena semesta mendengarkan.
Setulus hati untaian resah atau pun syukur yang kau panjatkan.
Berdoalah kamu, bukan untuk dikabulkan sekarang.
Karena percayalah, setiap kata yang terucap akan terwujud melalui sebuah rangkaian proses dan waktu yang tepat.
Berdoalah sampai yang mendengar mulai bosan dan memberikan yang kau inginkan.
Berdoalah ... karena sebuah doa bisa mengubah kehidupan seseorang.
Semoga doa ku dan suami yang telah lama kami panjatkan akan dikabulkan pada waktu dan saat yang indah ...
Sudahkah kamu berdoa dengan kesungguhan hati hari ini?
Jangan lupa berdoa ya ....
Comments
Post a Comment