#Day25 : THR adalah ...

Apabila berbicara tentang THR, maka aku akan kembali mengenang masa kecilku pada saat lebaran. Mama dan Papa akan mengajakku bersilaturahmi kerumah keluarga. Kemudian paman, makwo, nenek, kakek, bibik, om, tante, semuanya tak pernah segan memberikan THR meskipun dalam nominal yang tak terlalu besar, yang penting kami senang. Setiap tahun tradisi ini selalu kami lakukan sampai aku beranjak remaja dan THR yang kudapatkan semakin berkurang. Papa pernah berkata, jika keluarga memberi kamu terima, tapi jangan sekali-sekali kamu meminta karena tujuan kita berlebaran adalah bersilaturahmi, bukan untuk mendapatkan THR. Hal tersebut selalu aku ingat sampai sekarang sudah berkeluarga.

Alhamdulillah, setahun terakhir ini aku sudah bisa memberikan THR kepada keponakan dan anak-anak disekitaran desaku walau sekedarnya. Bagiku bisa berbagi THR itu sesuatu yang sangat menyenangkan. Karena hanya dengan lembaran uang baru yang nominalnya tak seberapa, aku berhasil membuat senyum ceria pada keponakanku dan anak-anak yang terbilang kurang mampu.

Aku sangat bersyukur bisa berbagi, walaupun dengan gaji sebagai guru honorer yang tak seberapa tetapi Allah berikan aku rezeki tambahan dari pekerjaan sampingan lainnya. Aku patut bersyukur atas rezeki yang sampai detik ini masih mengalir padaku. Aku berharap aku dapat terus bersyukur meski nanti THR yang akan kuberikan pada Lebaran yang akan datang tak sebesar tahun-tahun sebelumnya.


Comments

Popular Posts