#Day15 : Ketupat untuk Ammar


Hari ini ibuk seperti mau kedatangan tamu penting, seharian ia sibuk berjibaku di dapur. Pelan-pelan kudekati takut ibuk kaget dan bertanya dengan mode slow motion ditelinganya.

ā€œBuk, kita mau ada tamu ya?ā€

ā€œAstaghfiirullah bang, kaget ibuk... ā€

ā€œPadahal Emir udah pelan loh buk ngomongnya, takut ibuk kaget. Tapi masih kaget juga.ā€

ā€œYa iyalah kaget bang. Tiba-tiba ngomong ditelinga ibuk gak kedengeran kapan datangnya. Iya, kita mau kedatangan tamuā€

ā€œHehehe...  maaf buk. Memangnya siapa sih tamu kita tu buk? Kayaknya penting banget dehā€

ā€œIya, ibuk maafin. 

Ibuk menatapku tajam, ia menghentikan kegiatan perdapurannya dan mulai bercerita mengenai tamu yang akan berbuka bersama nanti.

ā€œNamanya  Ammar, dia keponakan ibuk tapi udah lama gak ketemu. Tiga tahun yang lalu Ibunya, tepatnya kakak ibuk meninggal. Dia sayang sekali sama ibunya. Sampai trauma.ā€

ā€œKasihan bang Ammar ya bu, trus selama ini dia tinggal sama siapa buk?ā€

ā€œDi rumah sakit.ā€

ā€œKok di rumah sakit buk? Memangnya bang Ammar sakit apa?ā€

ā€œTadi kan ibuk bilang, saking sayangnya bang Ammar sama ibunya dia sampai trauma. Makanya dia harus dirawat di rumah sakit.ā€

ā€œOh... gitu. Emir juga mau kayak bang Ammar buk ā€

ā€œAbang mau sakit juga? Gitu maksudnya?ā€

ā€œEmir mau sayaaaaaaaaang sama ibukā€

Kulihat mata Emir berkaca-kaca, aku bisa merasakan rasa sayangnya untukku. Kupeluk anak semata wayangku sambil kuhapus airmata yang hampir tumpah dari persembunyiannya.

ā€œAlhamdulillah, kalau abang sayang sama ibuk. Udah ya nak ya, ibuk mau lanjut lagi masak. Nanti bang Ammarnya keburu datangā€

ā€œIh... ibuk. Emir kan mau bantuin ibuk. Emang ibuk mau masak apa sih?ā€

ā€œIbuk mau masak sayur tauco pakai santan dan ketupatā€

ā€œLho, kok masak ketupat buk? Kan belum lebaran?ā€

ā€œItu makanan kesukaan bang Ammar, sewaktu ibunya masih hidup abang Ammar sering dibuatkan ketupat dengan sayur tauco pakai santanā€

ā€œIh, aneh ... memangnya jam berapa bang Ammar sampai buk?ā€

ā€œSekitar dua jam lagi lah, katanya dia naik bus Keluarga Ceria dai Bangko dan sudah berangkat setengah jam yang laluā€

ā€œMasih lama ya ...ā€

ā€œTrus, abang jadi mau bantuin ibuk?ā€

ā€œEmir mau sekali bantuin ibuk, tapi kartun kesayangan Emir udah mau mulai ini, Emir nonton dulu ya? Nanti kalau sudah selesai baru Emir bantuinā€

ā€œGaya mu le, leā€

Baru saja Emir beranjak dari dapur menuju ruang keluarga, Emir berteriak memanggilku seperti orang ketakutan.

ā€œIbuk... Ibuk... coba lihat deh ada  berita kecelakaan, Bus Keluarga Ceria dari Bangkoā€

Kakiku lemas, aku tak sanggup bila harus kehilangan untuk yang ketiga kalinya. Pertama suamiku, kedua kakakku dan kini ...



Comments

Popular Posts