Day 21 : Hikmah Gugur Rekrutmen Odop Batch 7 Tahun 2019


Sejak 2 tahun belakangan ini saya sudah mengenal ODOP. Saya mengikuti Fan Page Facebook One Day One Post. Melalui Fan Page itulah saya mendapatkan informasi mengenai ODOP dan salah satu eventnya yang diadakan setiap bulan Ramadhan tiba. Perkenalan ini dimulai dengan event Ramadhan Writing Challenge 2019 setahun yang lalu dengan menggunakan platform instagram untuk posting tulisan. 

Tahun 2019 adalah tahun pertama saya mengikuti tantangan menulis di bulan ramadhan, bisa dibayangkan kita harus memaksa diri untuk terus menulis dan posting tulisan setiap hari sampai 30 hari dengan tema yang berbeda-beda, di tengah kondisi puasa, lemas, lapar, gak bertenaga, dan maunya rebahan saja. Pertama kali mengikuti proyek menulis di Odop saya terseok-seok untuk bisa menyelesaikan tantangannya, maklum adaptasinya cukup ekstrim karena mengubah kebiasaan menulis  yang biasanya suka menunda-nunda dan mepet deadline yang berujung hutang tulisan. Kesulitan dalam RWC ini juga terdapat dalam pengaturan waktu, dan strategi menulis. Pada saat itu saya masih menulis dengan sistem ketika ada inspirasi saya baru menulis dan ketika terkena block writer maka saya benar-benar stuck dan akan berhutang tulisan.

Melalui event RWC 2019, saya mulai mengenal karakter program ini, mereka tak peduli apakah tulisan itu bagus, keren bahkan jelek sekalipun, selama masih sesuai dengan tema you'll pass the challenge. Intinya, konsistensi/Istiqamah. Setelah dinyatakan lulus RWC 2019 dan mendapatkan sertifikat, pada bulan September One Day One Post membuka pendaftaran untuk rekrutmen anggota ODOP Batch 7. Berhubung baru selesai mengikuti RWC masih semangat-semangatnya, saya langsung daftar dengan membuat sebuah tulisan dengan "tema kecintaan pada dunia tulis menulis".

Tulisan yang berjudul "Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama" berhasil mengantarkan saya lulus  dan menjadi peserta ODOP Batch 7. Namun sayang seribu sayang, saya menyia-nyiakan kesempatan emas ini dan gugur pada minggu ke-3 dengan tugas wajib membuat review sebuah buku. Saya sangat menyesali keteledoran dan kelalaian kala itu, berperang tanpa persiapan senjata yang mumpuni. Hanya modal nekad, saya akhirnya terlempar dari arena pertarungan. 

Setelah kejadian tersebut, saya mulai mempersiapkan diri menjadi lebih baik lagi. Berharap tahun depan tak melakukan kesalahan yang sama dan bisa meningkatkan kemampuan menulis dalam program ini. Tahun 2020 saya sangat tak sabar menanti event yang sudah saya tunggu-tunggu setiap bulan Ramadhan yaitu Ramadhan Writing Challenge tahun 2020. Kali ini pun saya berhasil lolos dan kali ini terasa sangat jauh berbeda dari RWC tahun 2019. RWC kali ini bertepatan dengan Pandemi Covid-19 sehingga pemerintah menghimbau agar tetap di rumah saja, untuk ide dan inspirasi menulis lebih sulit karena keterbatasan gerak peserta. 

Setiap ada masalah tentunya sepaket dengan solusinya. Pada saat kehilangan ide menulis, RWC kali ini mewajibkan sesama peserta saling mengomentari tulisannya masing-masing sehingga selain menjalin silaturahmi dan ajang untuk saling mengenal kegiatan ini juga bermanfaat untuk membuka ide dan inspirasi untuk menulis.

Alhamdulillah, pada RWC tahun 2020 saya berhasil lulus dan menyelesaikan postingan hingga hari terakhir. Saya merasa RWC kali ini tidak seperti tahun pertama karena saya merasa tidak terlalu terbebani, sudah punya trik tersendiri dalam menyelesaikan postingan setiap hari. Benar kiranya pepatah mengatakan, Bisa karena terbiasa.

Event yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, di akhir bulan agustus pendaftaran perekrutan One Day One Post Batch 8 pun dibuka. Saya bertekad untuk mendaftar, namun agak sedikit kepepet deadline nya yang akhirnya di perpanjang oleh Panitia. Alhamdulillah, sekali lagi saya berhasil lulus seleksi pertama. Kali ini pun secara teknis dan perekrutan ODOP batch 8 sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika perekrutan sebelumnya yang terjaring sampai ratusan bahkan kami sempat terbagi-bagi menjadi beberapa kelompok akan tetapi kali ini perekrutan hanya mencapai kurang lebih seratusan. Peraturannya diperbaharui seperti aktif pada saat materi mendapat poin, aktif pada saat bedah tulisan mendapat poin, ada kelas materi dua kali seminggu, lalu ada sesi perkenalan dengan teman-teman peserta dan saya jujur merasa program kali ini sangat menarik. Banyak interaksi ataupun ruang berdiskusi yang diberikan kepada kami.

Hikmah apa saja yang saya rasakan ketika Gugur Rekrutmen ODOP Batch 7 Tahun 2019 lalu? Simak selengkapnya.

  1. Saya jauh lebih baik dalam mempersiapkan tulisan setiap hari dan minggunya.
  2. Saya jauh lebih siap dalam menyusun strategi menulis setiap minggunya, seperti menyiapkan tema per minggu yang memudahkan saya dalam menulis misalnya minggu pertama cerbung, minggu kedua review, minggu ketiga tentang pengalaman diri dan minggu keempat masih saya rencanakan.
  3. Saya semakin percaya diri dalam menulis, karena dalam rekrutmen ini saya tidak dimintau untuk menghasilkan tulisan yang super, wah, jedar jeder tetapi what you have to do is just write and post it everyday. That's it!
  4. Saya mulai memahami saya ingin dikenal sebagai apa dan siapa, dan bagaimana saya menjaga konsistensi tersebut agar bisa menciptakan personal brand saya sendiri.
  5. Saya mulai menikmati setiap detik peroses menulis saya, mau apapaun itu tantangannya saya harus belajar dan bertanya kepada para PJ yang siap membantu kami kapan saja.
  6. Saya tahu bahwa tulisan wajib itu adalah prioritas utama, kerjakan lebih dahulu dibandingkan tulisan harian, karena jika tulisan harian tidak dikerjakan masih bisa menjadi hutang tulisan, namun jika tulisan wajib tidak dikerjakan maka siap-siap keluar dari arena pertarungan ini.
Alhamdulillah masih diberikan kesempatan tahun ini bisa memperbaiki kualitas tulisan melalui rekrutmen ODOP Batch 8, semoga saya bisa mengambil kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan berhasil lulus menjadi anggota ODOP Batch 8. Amiiinnn ....

Comments

Popular Posts