Day 17 : Kisah Unik Mereka yang Menghiasi Taman Mungilku Bagian I

     Hai ... Assalamualaikum Wr. Wb.

    Kembali lagi bersama saya, Ibuk Oz. Pada postingan sebelumnya saya sudah bercerita tentang asal mula virus bunga melanda diri ini dan juga alasan kenapa saya mulai menekuni dunia tanam-menanam bunga. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk kembali bercerita tentang bunga-bunga yang bertengger di taman saya. Jadi, setelah saya perhatikan, setiap bunga memiliki cerita dibalik keindahannya. Ada yang unik dan juga memalukan. Nah, kedua kategori ini akan saya ceritakan satu persatu melalui postingan ini, harap membawa camilan ataupun kekuatan untuk dapat menyelesaikan membaca kisah ini. Jika para pembaca tidak kuat silahkan melambaikan bendera berwarna putih. 😁

Mungkin anda tertarik membaca : Asal mula jatuh cinta pada dunia perbungaan

Kategori Unik

  1. Kisah Unik yang pertama datang dari si Caladium Bicolor Merah Bintik Putih
Hi, maaf aku pemalu, eh ... ya udah eh.

    Bunga ini saya dapatkan tidak dengan meminta dari teman atau pun membeli. Saya merasa Alam memberikannya dengan cuma-cuma, mungkin karena kegigihan saya dalam mengumpulkan bunga dan merawatnya selama beberapa bulan belakangan ini. Penasaran ya? Baiklah, saya akan mulai bercerita tentang kisah si pemalu ini.

    Entah kenapa saya merasa heran dengan ayam-ayam peliharaan kakak ipar dan tetangga ini, musuh sekali dengan taman mungkilku nan indah. Mereka (si ayam-ayam tadi) sering sekali menyenggol pot yang berisi bunga. Seperti kali ini, terjadi lagi. Naik pitam saya melihat bunga saya tergeletak di atas tanah dan beberapa cabang ada yang patah. Mau marah-marah ayam tersangkanya entah pergi kemana, walaupun mereka ada, saya harus menginterogasi satu-persatu dan hal itu membutuhkan waktu yang sangat lama, saya cukup waras ya untuk melakukan itu. Hihi...

    Dengan perasaan sedih saya mulai mengangkat pot itu dan memperbaiki bunga yang tergeletak di atas tanah. Namun ketika saya merapikan tanah yang berserakan saya menemukan bibit bunga si pemalu ini menyembul dan menarik perhatian saya. Maka tanpa ragu saya mengambilnya dan mengucapkan syukur, "Masya Allah, cantiknyaaa....", tanpa pikir panjang, saya langsung mengambil pot bunga yang baru dan menanamnya. Saya rawat dengan sepenuh hati pemberian yang tak disangka-sangka ini dan hasilnya, daunnya sangat indah dan tumbuh baby baru yang mungil


2Kisah Unik yang kedua datang dari tanaman strawberry  yang berdaun lebat ini

Halo, saya datang dari jauh nih, Alahan Panjang, Solok Selatan.

    Tanaman kedua yang tak kalah uniknya ini adalah strawberry yang jauh-jauh dibawakan oleh sepupu ipar saya dari Alahan Panjang, Solok Selatan. Jadi ceritanya beberapa hari yang lalu, sepupu saya pulang ke kampung halaman suaminya sambil mengantar adik iparnya pulang. Sebenarnya mereka sudah lama berencana untuk menjenguk orang tuanya, namun karena pandemi covid-19 ini membuat rencana mereka tertunda.

    Saat mereka pulang dari kampung halamannya, mereka dibawakan oleh-oleh empat buah bibit strawberry dalam polibag. Kebetulan kemarin kakak sepupu main ke rumah dan bercerita tentang bibit strawberry tersebut, berhubung ia menawarkan apakah saya mau salah satunya, tentu saja tanpa pikir panjang saya bilang iya, mau. Rezeki kok ditolak. Keesokan harinya bibit ini telah mendarat dan menghiasi taman bungaku. Bahagia sekali rasanya. Semoga tumbuh subur dan berbuah dengan banyak ya Berry ku. 


3. Kisah unik yang terakhir adalah beli bunga bonus dikasih bunga

 

Beli satu


Dapat banyak


    Jadi kisah beli satu dapat banyak ini bermula dari rencana kami yang akan membuat tempat permanen untuk Tedmon di rumah kami yang berbahan semen dan pasir, karena tempat yang lama terbuat hanya dari kayu dan tampaknya sudah mulai lapuk dan rapuh. Maka Pak Suami mengajak saya pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan pembangunan tersebut. Pertama kami membeli besi, lalu kayu untuk ngecor (Bukan nama goyangan ya?). 

    Setelah membeli besi, Pak Suami masih bertanya-tanya pada penjual toko di mana biasanya membeli kayu di pasar tersebut. Sementara Pak Suami sedang sibuk mencari informasi, mata saya tertuju pada penjual bunga dan tampak bunga-bunga berjejer di tepi ruko yang tutup. Saya segera berpamitan pada Pak Suami mau melihat-lihat bunga. 

    Saat sampai, mata saya langsung terkait pada bunga yang berwarna merah yang batangnya diikat dan tampak rimbun. Saya memperhatikan dua orang ibu-ibu di sebelah say,a tampaknya mereka juga hendak membeli bunga yang saya incar dan sedang bernegosiasi. Saya penasaran dengan harga bunga tersebut lalu saya menepuk bahu ibu yang tepat berada di sebelah saya sambil berkata, "Buk, ini bunganya berapaan ya?"

    Saat ibu itu menoleh ternyata beliau adalah Kepala Sekolah yang menjadi donatur tetap yang menyumbangkan beberapa bunganya untuk saya, saat ia tahu yang bertanya adalah saya, kami langsung tertawa cekikikan karena bertemu dalam situasi yang lucu. Akhirnya karena kami bertiga membeli bunga yang sama si penjual mau mengurangi harga dari Rp. 25.000 /pot menjadi Rp. 20.000 saja. Akhirnya saya pulang dengan perasaan senang, eh... belum pulang sih perjalanan saya masih berlanjut, sedangkan Bukep pun juga melanjutkan petualangannya hunting pot bunga murah.

    Setelah membeli bunga saya dan Pak Suami melanjutkan perjalanan membeli papan kayu. Pak Suami langsung bernegosiasi dan membeli beberapa kayu saat dudah di TKP, sedangkan saya seperti biasa punya kebiasaan berkeliling melihat-lihat. Saata berkeliling saya melihat paving blok dan seketika muncul lah ide membeli paving blok untuk menghiasi taman mungil saya. Setelah meyakinkan Pak Suami ia setuju untuk membeli, saat penjualnya (Mbak-mbaknya) mengangkat paving blok ke atas mobil ia melihat bunga yang baru saja saya beli. Ia pun bertanya, lalu menawarkan saya bunga. Saya pikir ia mau menjual bunganya pada saya, akan tetapi setelah saya tanyakan ternyata ia mau memberi secara gratis dan memberikan beberapa batang bunga. Saya bertambah senang karena mendapatkan bunga gratis, sesampainya di rumah saya langsung menanamnya dalam beberapa pot.

    Bunga yang diberikan oleh mbak-mbak itu saya tanam dalam 4 pot dan sekarang tinggal 2 pot sisanya sudah saya berikan kepada rekan kerja saya dan satu lagi adik saya. Bunganya jadi bermanfaat ya, dan bisa saya bagikan kembali pada orang lain.


Saat tekad sudah kuat, selama selalu berusaha maka akan dimudahkan. Dari sebuah pemberian alhamdulillah mungkin yang memberi pun ikhlas maka pemberiannya bisa bermanfaat untuk orang lain.

Sampai ketemu pada postingan selanjutnya ya.

Wassalamualaikum Wr. Wb. 

  




Comments

  1. Kalau udah suka, ada saja jalannya untuk memiliki. 😀

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts