Day 19: My Number One Fan and My Favorite Girl

My Number One Fan and My Favorite Girl

    Namanya Alfima Azora, Putri Pertama dari bertiga bersaudari. Kini ia berusia 15 tahun dan duduk di kelas IX SMPN 5 Jujuhan. Yaps, gadis ini adalah siswi favoritku. Aku sudah mengenalnya sejak kelas 7, pertama kali mengenalnya aku langsung tertarik karena ia cukup pintar dan sangat antusias setiap kali belajar Bahasa Inggris denganku. Kami semakin dekat ketika ada lomba Story telling tingkat kabupaten Bungo. Pada saat itu aku cukup kebingungan mencari bibit story teller. Saat itu aku dihadapkan dengan dilema, ada siswa yang cukup baik dalam mengekspresikan cerita yang sudah aku tentukan. Namun ia sangat kesulitan dalam menghapal dan mengingat teks. Aku sangat ingin ia berusaha sampai titik penghabisan dalam menghapal, akan tetapi ia akhirnya menyerah. 

      Tidak berhenti sampai di situ, aku menanyakan pendapat rekan kerja ku yang juga mengajar Bahasa Inggris yang sudah PNS, ia memberikan usul bahwa ada salah satu siswi di kelas 7 yang berpotensi untuk diasah bakatnya, nama siswi itu adalah Alfima Azora. Aku cukup antusias ketika Kak Imel- rekan kerja ku itu menyebutkan namanya. Lalu kami memanggil Zora dan mencoba mengetes kemampuannya. Tanpa disangka, ia memenuhi kriteriaku dan tanpa pikir panjang aku menaruh kepercayaanku padanya dan mengajaknya untuk berusaha bersama-sama. Hal pertama yang harus kami lakukan adalah lolos seleksi tingkat kecamatan, itu artinya kami harus berjuang habis-habisan supaya bisa lanjut ke Kabupaten.

   Jika mengingat perjuangan kami latihan bersama, akan melebihi waktu yang dihabiskan antara guru dan siswi akan tetapi seperti Ibu dan anak. Aku membimbingnya dimulai dari cara pengucapan (Pronounciation) kata perkata, penekanan (Intonation) kata dan ekspresi. Tak main-main, semakin dekat waktu seleksi tingkat kecamatan aku sampai mengajaknya menginap ke rumahku beberapa hari untuk memastikan ia menghapal semua teks dengan baik. Usaha tak pernah menghianati hasil, kalimat itu rasanya yang paling cocok dalam mendeskripsikan kebahagiaan aku dan Zora, karena kami lolos seleksi di tingkat kecamatan. 

     Aku sangat bersyukur bertemu dengan Zora, ia benar-benar anak yang gigih dan patuh. Hasil kegigihan dan tekad yang luar biasa menghantarkan ia menjadi Juara III Story Telling Tingkat Kabupaten tahun 2019. Aku sangat bangga padanya. Sejak saat itu ia menjadi gadis favoritku meski tak pernah aku ungkapkan padanya. Dalam hati aku sangat menyayanginya. Alasan lain yang membuat aku jatuh hati padanya adalah, ia mirip seperti aku. Piatu di usia muda, namun memiliki kegigihan untuk terus maju.

Setelah ia naik ke kelas 8 ia langsung ku latih kembali untuk persiapan Story Telling tingkat Kabupaten tahun 2020. Akan tetapi, karena Covid-19 yang melanda negeri ini semua kegiatan lomba ditiadakan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. 

     Selama Covid-19 melanda sejak Maret 2020 lalu, aku menyibukkan diri dengan membuat Novelet pertamaku yang sudah pernah kuceritakan pada postingan "Sekelumit Kisah Tentang Aku". Novelet "Dari Semesta untuk Hyera" akhirnya dicetak dan mendarat di perpustakaan SMPN 5 Jujuhan pada bulan Agustus yang lalu. Ia adalah pembaca pertamaku. Pada saat ia tahu bahwa aku yang menulis Novelet itu ia sangat antusias dan langsung meminjam buku itu. 

     Keesokan harinya ia kembali menemuiku, aku sangat penasaran apa pendapatnya tentang Novelet tersebut, ternyata ia menyelesaikan membaca hanya dalam satu hari dan di berkata, "Zora suka buku Ibuk, Zora juga ingin menjadi penulis seperti Ibuk." Ucapan jujurnya sangat menyentuh dan membuatku terharu.

    Sejak saat itu, setiap kali ia latihan dan menginap ke rumahku ia selalu meminjam buku-buku koleksiku dan membacanya. Setiap kali aku berkata, "Ibuk baru dapat buku antologi loh Zor. Di dalamnya ada tulisan Ibuk," Ia akan segera meminta buku itu dan meminjamnya untuk dibaca.

"I'm your number one fan Ibuk," katanya suatu ketika. Aku hanya tersenyum dan berkata dalam hati, "You are my favorite girl Zora."

Semoga kamu selalu sukses Nak, dan tercapai semua cita-citamu. Tetap rendah hati ya Sayang, karena sikap dan sopan santunmu lah yang paling utama sebelum Kecerdasan. 

 

Comments

  1. Aamiin untuk Zora.
    Kak, penulisannya runut banget. Enak bacanys.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiinnn .. . Makasih tante (Ini Zora yang ngomong 😁)

      Delete

Post a Comment

Popular Posts